Saturday, March 24, 2007

Ekspedisi Monitoring Terumbu Karang Kep. Natuna, Indonesia

Video perjalanan ke Natuna yang saya pajang di sidebar konon tak bisa dibuka pakai Internet Explorer. Benarkah? Saya sendiri ngak begitu paham kenapa-kenapanya. Mungkin ada opsi buat nampilin video di internet explorer dimatikan ya?
Atau mau coba pakai Mozilla Firefox ? Sudah sejak lama saya pakai Mozilla Firefox, dan nyatanya video bisa nongol dengan baik... Pakai Mozilla terasa banget bedanya dibandingkan sewaktu masih setia dengan Internet Explorer. Yang Pasti, Mozilla lebih wuuz dibandingkan browser bawaan Microsoft tsb.
Buat yang mau coba-coba pakai Mozilla firefox, silakan download. Ada link-nya di sidebar. Mumpung masih gretong... :D


original post by anang, yb

Tuesday, March 20, 2007

Di Natuna saya membawa dua alat penunjuk arah: GPS dan Buku “Rahasia Sukses Terbesar”

Ada belasan titik lokasi terumbu karang yang harus kami amati. Semuanya –tentu saja- berada di dasar laut. Bukan perkara gampang untuk mencapainya. Laut seringkali dan lebih sering tidak bersahabat. Gelombang setinggi 2 meteran, angin kencang, dan perahu yang tidak stabil membuat kami harus pandai-pandai meniti laut.

Garmin tipe 76CSx cukup dapat diandalkan. Simpel, mudah dioperasikan, layar display lumayan lebar, dan memiliki akurasi hingga 4 meter.

Biarpun seringkali kami tidak mematuhi arah navigasi GPS (karena kami musti memutar menghindari jebakan batu-batu karang yang dangkal), GPS tetap kami genggam. Setidaknya ketika target lokasi sudah masuk radius 500 meter, pandangan kami makin lekat ke layar display.

Hitung mundur saat mendekati titik tujuan dari 500 meter ke 400, 200, …. 50…30..10 hingga 0 meter menjadi saat-saat mendebarkan, menegangkan dan tentu saja mengasyikkan. Kegembiraan makin tergenapi bila tim penyelam dapat menemukan tanda-tanda yang dipasang di lokasi tersebut dua tahun silam, walau mungkin hanya tersisa satu patok dan seutas tali pendek berlapis lumut di dasar laut. Lega sekali!

Inikah rasanya sukses terbesar?


Bagi saya –yang sudah terkontaminasi radioaktif yang terpancar lewat buku “Rahasia Sukses Terbesar”- setiap detik bisa berarti sukses terbesar. Karena sukses adalah mindset, bukan tujuan. Mindset yang mengalir dari resep sukses terbesar nomor satu: BERSYUKUR.

Mensyukuri setiap kesempatan dan kepercayaan yang sudah diulurkan orang lain kepada kita lewat kerja yang sungguh-sungguh, profesional, dan siap memberikan hasil terbaik. I do my best every chance I have.

Mensyukuri setiap hasil yang bisa genggam lewat usaha terbaik di dalam kekurangan kita. Be the best that I can be within my limitations.

Jennie S. Bev lewat buku karangannya “Rahasia Sukses Terbesar” telah menjadi alat navigasi saya dalam menjalani profesi geografer secara self employed. Perjalanan meniti profesi tahun demi tahun tak ubahnya seperti mencari lokasi terumbu karang: dihadang gelombang, angin kencang, dan hamparan batu karang yang tiba-tiba menyembul.

Setidaknya, saya merasa cukup dekat dengan Jennie karena beberapa percik pikirannya sealiran dengan prinsip saya. Ini dia beberapa diantaranya:

a. “semakin banyak saya membagi yang saya punya, semakin banyak pula berkat yang saya punya.”
b. “saya tidak percaya kepada mencari jalan. Sebaliknya saya mengkonstruksi jalan hidup saya sendiri”
c. ‘ketika saya bekerja, saya bermain. Ketika saya bermain, saya bekerja.”
d. ‘tinggalkan ajaran untuk merangkak dari bawah. Berpikirlah out of the box: Saya memulai dari atas!”

Ah, sudahlah. Tulisan ini terlalu panjang untuk sebuah blog bila diteruskan. Yang pasti, 12 hari di Natuna, di ransel biru saya selalu terselip dua alat navigasi. Satu bikinan Garmin dan satu lagi dari Jennie. Berkat keduanya jalan saya lebih terpandu.

Tetap semangat!


original post by anang, yb

Sunday, March 18, 2007

Menggenggam K750i saat Bertualang di Natuna



Ponsel Sony Ericsson K750i yang saya tenteng selama di Natuna ternyata lumayan handal.
Upss, sori! saya tidak sedang bersombong ria, karena ponsel ini tidak lagi mahal. Di pasaran, ponsel ini bisa ditebus dengan merelakan duit 1,5 jutaan (dulu sih awalnya 2,5 jutaan).
Kenapa saya suka ponsel ini? Ini dia beberapa manfaat yang saya peroleh:
- Ada lampu flash light yang bisa dijadikan sebagai lampu senter. Lumayan cemerlang cahayanya. Saat nginap di kampung nelayan yang minim lampu, ponsel ini lumayan membantu untuk meniti jalan menuju kamar kecil. Juga saat membetulkan kompresor pengisi tabung selam.
- Flash light bisa juga disetel sebagai lampu SOS. Aktifkan, dan lampu akan berkedip sendiri sesuai kode SOS
- Ada speaker. Lumayan kenceng untuk menandingi suara mesin kapal yang bikin pekak telinga
- Dilengkapi eksternal data card.
- Video yang dihasilkan lumayan bagus. Saya bikin 70-an video 10 detik, dan belum ada tanda-tanda kalau memory sudah full.
- Lensa kamera berpenutup. Dijamin nggak banyak debu ataupun air laut asin yang memerciki lensa.
- Desainnya kecil, warna hitam. Mudah dikantongin. Model tidak "jadul"
- Fasilitas lainnya ya standar saja: ada game, radio, MP3 player, modem, GPRS, infrared dll.
Tertarik ?
original post by anang, yb

Balik lagi ke peradaban METRO


Akhirnya jalan-jalan bareng "tim kompak dan bersahabat" dari COREMAP berakhir sudah.
Sudah menggumpal di otak sederet kisah seru, unik, maupun yang biasa-biasa saja. Ada juga video perjalanan yang maunya saya pajang di blog.
Tapi saya musti bersabar karena akses internet jadi repot karena musti balik lagi ke warnet, kemarin sebelum berangkat, langganan Speedy saya off-kan dulu.
Setidaknya ada 7 tulisan yang saya buat selama mengisi hari-hari di Kepulauan Natuna. Ada artikel yang khusus untuk koran anak-anak, ada pula yang sekadar buat blog.
Thanks untuk Ibu Jennie. Buku Anda menemani hari-hari saya di laut Natuna..

original post by anang, yb

Monday, March 05, 2007

Pamit sementara waktu...

Lewat blog ini, saya membiasakan diri untuk rutin berbagi cerita setidaknya tiga posting setiap minggunya..
namun karena tuntutan mencari nafkah, maka untuk 12 hari ke depan (terhitung mulai selasa 6 Maret) saya off dulu.
Kebetulan ada rekan yang mengajak saya melakukan survei ekosistem terumbu karang di perairan kepulauan Natuna.
Moga-moga selepas survei saya bisa berbagi cerita unik.
Bye, bye..

original post by anang, yb

Friday, March 02, 2007

Ada Crayon karena saya tidak merokok



Tiga hari lalu istri saya membeli crayon. Cuma sepuluh ribu tapi kualitasnya lumayan bagus. Kebetulan Gramedia sedang memberikan diskon.
Peristiwa kecil ini justeru membuat saya mensyukuri satu hal: untung saya tidak merokok.

Yah. Sepuluh ribu setara dengan sebungkus rokok enak atau satu setengah bungkus rokok rasa biasa. Dan... seharga itulah berjuta-juta orang Indonesia melepaskan uangnya untuk memenuhi kecanduan akan rokok. Nggak peduli semiskin apa mereka, rokok wajib dibeli.

Sepuluh ribu rupiah bisa membuat anak lelaki saya (yang dua tahun umurnya) lebih jinak dari biasa. "Justin bikin pe-er dulu yaaaa..." teriak dia setiap mau mewarnai buku.

Saya jadi berandai-andai: betapa bakal cerdas dan makmurnya negeri ini bila masyarakatnya mau mengalihkan uang rokok untuk hal yang lebih beradab!

JIka sepuluh ribu per hari, maka dalam hitungan satu bulan anda punya uang 300ribu rupiah!
Apa yang bisa anda perbuat dengan uang tiga ratus ribu rupiah dalam sebulan ?
Ini dia sekian banyak alternatif yang bisa anda pilih setiap bulannya:

a. membeli sekaligus 4 buku bestseller: CHANGE! - Rhenald Kashali, Financial Revolution- Tung Desem Waringin, Rahasia Sukses Terbesar - Jennie S. Bev, Menjadi Entrepreneur Sukses - Purdi E. Chandra

b. Membeli sekaligus 5 seri buku Robert Kiyosaki

c. Tamasya sekeluarga dengan menginap satu malam di hotel Pakuan Bogor

d. Membayar les renang plus les sempoa

e. Berlangganan sekaligus: KOMPAS, Nasional Geografi Indonesia, Nova, Bobo, Girls, DAN Sedap Sekejap

f. Berlangganan speedy sebesar 1GB sehingga anak anda, isteri anda dan Anda semakin cerdas dan berwawasan luas

g. Kredit motor bebek

h. Tiap minggu menonton bioskop dengan pasangan tercinta

i. Membeli 150 buku ( 10 ribu dapat lima buku) di bursa buku murah KKG (Kelompok Kompas Gramedia ---> buatlah perpustakan di perumahan Anda.

j. Membiayai/menjadi orang tua asuh dari 6 orang anak SD

k. Sekali sebulan, silakan sholat jumat di musholla di daerah terpencil (atau ikutlah misa di kapel paling sederhana yang pernah anda temui) dan masukkan uang 300 ribu di kotak sumbangan... Dan anda akan paham betapa berharganya uang rokok anda bagi sesama !

(punya inspirasi lain tentang membelanjakan uang rokok ? tuliskan di bagian komentar di bawah ini! )

original post by anang, yb

Thursday, March 01, 2007

Harus Baca: Kristen Itu (Agama) Brisik, Islam Apalagi!

Huaahhaha...
Saya ngakak sampai perut mules baca cerita Mas Murtajib!
rasanya kecepetan bacaku yang 10 kata per detik masih terlalu lelet untuk segera baca ujung cerita: koyo opo yo ending-e ?
Gendeng tenan...! Judul ceritanya aja sudah bombastis,
persis kayak headline koran Lampu Merah.
Biar sama-sama mules, silakan baca cerita yang saya acungi empat jempol:
Kristen Itu (Agama) Brisik, Islam Apalagi!

UPDATE: UUPSS SORRY. SI PEMILIK CERITA TELAH MENUTUP AKSES.