Monday, March 31, 2008

BLOG JEJAKGEOGRAFER .COM CUKUP SAMPAI DI SINI



Saya tidak menyangka kalau posting terakhir yang mengandung frase "ini teh susu" bakal menyeret saya menjadi korban awal dari program pemberangusan situs porno!

Singkat kata, tak sampai sejam sejak posting berjudul "asupan buat geografer: ini teh susu nongol di dunia maya, saya langsung menerima email (terkirim otomatis?) peringatan keras dari pihak berwenang. Singkat saja: saya dituduh mengelola dan atau menjalankan situs yang memuat materi pornografi dan atau berindikasi menyebarkan pornografi di dunia maya.

Tuntutannya jelas, saya harus menutup situs ini atau siap-siap membayar denda 1 milyar.

Tentu saja saya punya segudang argumen untuk mengelak, namun saya yakin proses itu bakal memakan waktu dan belum tentu saya menangkan. Karena itu, biarlah saya tiarap sementara waktu dan mungkin akan berkloning dengan nama blog lain.

Thanks buat semua yang sudah menjadikan blog ini sebagai beranda untuk berbagi cerita, amarah, keharuan, tawa dll..!

original post by anang, yb

Asupan buat geografer: Ini teh susu..


Moga-moga anda masuk ke blog ini bukan karena lagi searching gambar ihik lewat google!

Saya cuma mau cerita soal makan. Bagi saya dan mungkin sebagian orang lain, makan adalah sebuah petualangan. Artinya, lidah saya terlalu longgar dan terlalu lemas untuk menolak makanan, termasuk jenis makanan baru. Rakus? Memang kadang iya..

Biarpun lahir, besar, dan moga-moga nanti masa tua bisa tinggal lagi di Jogja, tapi toh makanan yang tak manis pun saya suka. Duluuu.. rasanya mau muntah kalau minum teh tanpa gula. Berhubung saya sekarang cari makan di habitatnya orang sunda, maka rasa teh tawar pun terasa nikmat. Mak nyuusss...

Kelamaan survei di Jambi dan Riau pun mengubah kesukaan selera makan. Mengingat kala itu hampir setiap hari cuma nemu masakan Padang, maka sayur pedas bersantan pun kini menjadi favorit saya.

Bagaimana dengan minuman? Ini beda lagi. Pernah dua kali saya musti menelusuri Kalimantan dari pucuk bawah Kalsel hingga wilayah perbatasan dengan Malaysia di ujung utara Kalimantan. Apa yang saya temui? Susu kedelai alias soya selundupan hampir selalu saya temui di warung-warung. Enak lho... Keranjingan susu kedelai terus berlanjut hingga sekarang. Jadinya, tiap sabtu saya selalu berlangganan susu kedelai segar walau cuma setengah liter.

Tapi tetap saja ada yang tidak berubah. Bibir saya tetaplah perawan dari sodokan lintingan tembakau. Resikonya, saya adalah perokok pasif di antara para pembakar paru-paru. Kalau sudah begitu, saya memilih untuk menyeruput milo ... sluruup....!
Termasuk saat lembur di rumah, tentunya. Ada laptop tentu ada milo!

original post by anang, yb

Friday, March 28, 2008

How to schedule Blogger posts

The post schedule post feature is already available on Blogger in draft. Publishing a post in the future is very simple. Click “Post Options” and enter a post date and time that is in the future.



By click the “Publish” button, your post will become “scheduled.”



Remember: Scheduled posts only works when you’ve logged in to Blogger in draft.


Try it!

original post by anang, yb

Thursday, March 27, 2008

Trans Jogja: Busway a la Jogja

original post by anang, yb

Anda sudah lebih dari setahun tidak singgah di Jogja?
Pastinya anda bakal pangling. Jogja kini makin tebal gincunya. Makin tinggi juga roknya. Rambutnya pun tak lagi rambut sunsilk yang hitam terurai, namun sudah diwarna-warni. Jogja mirip waria yang terlalu banyak melakukan suntik silikon. Sulit menemukan wajah aslinya, kecuali di hati kita.

Siap-siap saja untuk kaget. Di Jogja yang bakal anda temui adalah lautan KFC. Di tiap mal dan sudut jalan strategis selalu ada restoran cepat saji ini. MacD juga ada walau tak terlalu banyak namun siap buka 24 jam tak ubahnya MacD di Sarinah Jakarta. Bagaimana dengan menu metropolitan lainnya? Jangan khawatir. Anda tinggal sebut dan Joga bakal menyediakan buat anda. Roti Boy? ada! Bread Talk? Ada! Tak lupa juga sederet kafe yang dulu cuma ada di kota segede Jakarta, kini gampang saja ditemukan di Jogja.

Busway a la Jogja
Sutiyoso boleh gembar- gembor soal busway, tapi Jogja dengan kalemnya menyediakan moda transportasi serupa. Namanya Trans Jogja. Oh ya? Tengok saja gambar berikut ini.
Bila di dalam Busway Jakarta anda bakal kesulitan menemukan ibu-ibu berkebaya, oho... di Trans Jogja semua tumpleg-bleg. Pedagang bringharjo berkebaya dan membawa bakul dari bambu, seniman gondrong, atau mahasiswi menor bak artis sinetron kesasar pun ada! Tarifnya pun tidak mahal, cuma 3000 perak. Boleh beli tiket one trip, boleh juga tiket isi ulang, boleh juga pesan tarif pelajar. Hemm... nyaman, berAC, dan (masih) terbebas dari copet.

Kalau mau iseng, coba lirik name card 'pramugari' nya (maksudnya petugas yang berdiri di pintu bis) jangan kaget kalau anda temukan orang bertitel. Saat pertama kali mencoba naik TransJogja, saya langsung di sambut pramugari dengan titel S.Sos. Hebat ya? Atau Joga sudah berkelimpahan dengan sarjana? Bisa jadi. Yang membedakan Busway dan TransJogja adalah fasilitasnya. Bis TransJogja relatif lebih kecil namun tetap nyaman. BerAC juga. Halte TransJogja nyaris semuanya tanpa AC. Tidak semua halte menyediakan tempat duduk untuk penumpang yang menunggu. Oh ya, bis Trans Jogja juga belum dilengkapi dengan petunjuk otomatis seperti di Busway Jadi saat bis mendekati halte tertentu, maka pramugari/pramugara akan dengan santun berkata: ...sebentar lagi kita akan memasuki halte Giwangan. Bagi penumpang yang akan turun mohon mempersiapkan diri.....

Satu lagi: soal keramahan, kru TransJogja masih unggul dibandingkan anak buahnya Sutiyoso. Hal kecil namun berkesan bagi saya adalah saat pramugari dengan santun memakaikan sandal anak saya yang terlepas. Atau pramugara yang selalu dengan sigap dan tanpa disuruh menggendong anak saya menuruni TransJogja menuju halte yang lumayan tinggi. Ini baru Jogja taste!

Gimana? Penasaran dengan wajah baru Jogja?
Monggo pinarak...

Friday, March 14, 2008

2 Steps To Getting Hundreds Of Backlinks To Your Website Absolutely FREE

Step Pertama:
Setelah saya lakukan sedikit modifikasi pada disain blog ini, maka sejak minggu lalu setiap komentar yang masuk bakal memperoleh backlink. Ini sekadar bentuk apresiasi saya kepada pengunjung yang telah dengan senang hati memberikan pendapat atas tulisan-tulisan saya. Efeknya buat saya? Tentu saja makin banyak pengunjung yang rela berkomentar...

Step kedua:
Nah, satu info lagi nih. Barusan saya nemu satu situs penyedia Backlink submitter. Lewat situs ini kita bisa submit semua blog, situs, atau portal kita dengan gampang dan tentunya gratis!

Coba klik DI SINI

Situs www.growurl.com memungkinkan kita mensubmit link blog / website kita ke banyak penyedia iklan baris gratis dan juga web direktori.

Saat ini layanan yang diberikan masih gratis, entah nanti. Jadi ngapain tidak mencoba? Silakan klik di sini dan jadikan blog/web anda makin ramai dikunjungi orang!

original post by anang, yb

Wednesday, March 05, 2008

Program Tanpa Bendera

.. ketulusan adalah milik mereka yang bisa memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan.(anang, yb)


Kaum menengah, termasuk anda -masyarakat yang sudah mampu mengakses internet- sering diberi stigma sebagai kaum yang tak peduli pada jatuh-bangunnya masyarakat sekeliling. Bumi berguncang sehebat apa pun, mereka enjoy aja.

Bisa saja mereka berurai air mata saat membaca di internet kisah ibu hamil tua mati sekarat karena kurang makan. Tapi saat kisah itu berakhir di kalimat terakhir, air mata pun kita hapus dan jemari buru-buru menggerakkan scroll mouse, mencari cerita lain yang lebih seru.

Atau bisa jadi kita begitu asyik dan semangat berdiskusi soal gedung SD yang ambrol diterjang banjir, atau jaksa yang diseret polisi. Sayangnya begitu dering handphone menjerit, buru-buru kita berujar: .. eh, sori bro. Gue cabut dulu ya. Pacar gue udah nunggu tuh di depan!

Soal apa yang terjadi di negeri ini: gue sih asyik-asyik aja... sepanjang nggak nyenggol gue!

Itulah makanya dulu rekan saya mendirikan MPD alias Masyarakat Profesional untuk Demokrasi. Mereka ikut berdemo walau tetap menenteng handphone dan naik taksi untuk masuk ke gedung MPR.

Tapi tak usahlah anda seperti itu bila memang tidak tertarik.

Hari ini saya menemukan sebuah blog yang dibuat lewat layanan blog gratisan. Tak ada asesoris widget warna-warni di sana. tak ada juga kotak Mybloglog atau deretan iklan adsense.
sederhana sekali. Bukan pula deretan gambar artis seksi yang terpajang, tapi justeru gambar polos bocah usia sekolah. Wajah-wajah yang tidak beda jauh dari wajah menggigil yang seringkali menghampiri kita di lobby kantor sambil menawarkan payung.

ada foto dea yang tanggal lahirnya selisih enam hari dari ultah saya
ada Dafa yang tinggal di rumah petak
ada Reza yang pastinya bukanlah yang tinggal di Brajamusti
dan ada juga Laura, Magda, Miko, dll

Ada cita-cita yang ingin mereka wujudkan, tentu lebih dari sekadar cita-cita untuk bisa nongol di internet. Anda pun bisa membantu mewujudkan impian mereka kalau memang terketuk. Tak apa walau anda mungkin sekadar membantu menghantar mereka menaiki satu anak tangga saja.

Kunjungi mereka di situs PROGRAM TANPA BENDERA. Inilah program tanpa wajah, membantu tanpa harus diketahui siapa jati diri kita sebenarnya..

Inilah kekuatan blog yang mungkin tidak dikira oleh Mas Roy. Kekuatan masyarakat anonim, tak berbendera, tak hirau dengan publikasi tapi bisa berbuat untuk negeri.

Inilah anomali lain dari kaum menengah, sebuah pemberontakan dan pengingkaran dari stigma buruk!


original post by anang, yb

Tuesday, March 04, 2008

Walhi Ajak Masyarakat Sewa Hutan Lindung

Bila anda punya uang receh, jangan buru-buru dikasihkan ke pengamen, apalagi pengamen yang cuma bisa jrang-jreng sekenanya. Ada dua peluang besar buat anda. Yang pertama, anda bisa gunakan untuk belanja nama domain yang makin memurah. Nggak butuh "barang begituan"? Okey deh. Kalau begitu belanjakan saja untuk yang satu ini: beli kapling hutan lindung!

Belanja kapling hutan lindung jelas teramat murah. Jauuuuh... lebih murah dibandingkan uang keamanan yang dipatok preman cengeng di sekitar lapak-lapak kumuh di ibukota.




Lebih detailnya, baca saja tulisan di bawah ini yang saya kutip dari Media Indonesia dan media indonesia mengutipnya dari Antara:


Aksi protes LSM lingkungan hidup Walhi terhadap kebijakan Peraturan Pemerintah (PP) No 2 tahun 2008 tentang Penerimaan Negara dari Bukan Pajak (PNBP) berupa izin kegiatan pertambangan terbuka di kawasan hutan lindung terus bergulir, bahkan ide terbaru adalah dengan mengajak masyarakat Indonesia ramai-ramai menyewa kavling hutan.

"Mulai pekan depan, Walhi akan menggelar kampanye agar masyarakat menyewa lahan hutan lindung yang masih tersisa di Indonesia agar tidak disewa oleh perusahaan tambang," kata Chalid Muhammad, Direktur Eksekutif Walhi, di Jakarta, Minggu (2/3).

Menurut Chalid, secara resmi kampanye ini akan diluncurkan pada awal pekan, atau sekitar Senin (3/3) atau Selasa (4/3). "Daripada disewa oleh perusahaan tambang, yang jelas-jelas hanya akan mencemari kawasan hutan lindung, lebih baik masyarakat yang menyewa dan uangnya diserahkan ke negara sebagai tambahan pendapatan," katanya menjelaskan.

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah mengeluarkan PP No 2 tahun 2008 sebagai salah satu cara mendapatkan pendapatan dari hutan. "Daripada disewakan ke perusahaan tambang, lebih baik masyarakat menyewa dengan tarif Rp1.000 per meter persegi untuk masa sewa 1 tahun. Dan uang yang terkumpul akan diserahkan ke Departemen Keuangan sebagai tambahan untuk kas negara," katanya.

Sementara itu Greenomics Indonesia menyatakan upaya pemerintah menggenjot penambahan penerimaan negara dari sektor pertambangan umum sebesar Rp1,5 triliun dalam revisi APBN 2008 - dari angka awal Rp4,24

triliun menjadi Rp5,77 triliun - adalah satu bentuk kebijakan yang tidak cerdas.

"Kebijakan itu menjadi tidak cerdas karena di sisi lingkungan hidup itu berarti mengorbankan hampir satu juta hektare hutan lindung untuk aktivitas pertambangan terbuka," kata Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

(Ant/OL-03)



original post by anang, yb

Monday, March 03, 2008

Hai Roy! Kenalkan, saya penipu yang jujur


Bukan Roy Suryo kalau tidak bikin sensasi.

Tidak cukup dengan meniti sensasi orang lain seperti kasus foto Sukma Ayu, pengejaran Tommy, dan lainnya, Roy Suryo pun piawai menciptakan sensasi dengan dirinya sebagai tokoh sentral. Kali ini Roy Suryo memberikan pernyataan yang membuat kuping para blogger meradang: Blogger adalah tukang tipu...!

Gubrak....

Saya tidak tahu siapa yang dulu salah jalan dengan memberi julukan pakar telematika Indonesia kepada Roy Suryo. Saya juga tidak pernah tahu sejak kapan orang salah kaprah menyebut dia sebagai pakar dari UGM. Wong nyata-nyata dia bukanlah dosen tetap kampus ndeso tersebut.

Roy Suryo yang pengumpul mobil kuno dan hobi memajang deretan antena parabola tersebut ternyata masih berpikiran kuno dan terlambat. Setidaknya andai dia bersikukuh dengan keyakinannya bahwa blog sekadar trend sesaat, ah.. dia bakal tak lagi didengar orang. Bukankah blog adalah revolusi tersendiri dalam dunia jurnalistik? perangkat dahsyat dalam dunia pemasaran? Etalase paling syur untuk membentuk personal branding? Cara cerdas mengekspresikan diri?

Blogger adalah tukang tipu, Roy?
Lha iya lah. Blogger hidup dan berkelana di dunia maya. Bukan di podium. Bukan pula di depan lensa kamera. jadi so what gitu lho? Sewajarnya bila blogger bersolek dengan menggunakan nama alias. Apa salahnya? Toh di dunia nyata pun -perilaku seperti ini - juga sudah jamak? Iwan Fals pun berKTP dengan nama yang berbeda. Demikian pula dengan Maria Eva, Sarah Ashari, Gogon, bahkan Maia Ahmad.

Itulah kalau orang terlalu berharap banyak dari blog… Bukankah dari sononya blog identik dengan jurnal pribadi ? Blog mestinya: gue banget! , secara gue!

Tidak masalah andai saya menamakan diri sebagai the black spiderman atau si kolor ijo…

Bagi saya tidak masalah seseorang anonim atau tidak. Entah sebagai pengisi konten atau pemberi komentar. Toh apa bedanya. Biarpun pakai nama lengkap plus nomor KTP, kalau memang tidak pernah ketemu ya … sami mawon…

Saya suka ngeblog.. karena itu cara saya berbicara dengan lebih jujur! Tidak peduli andai saya dicap (bagian dari komunitas) penipu!



original post by anang, yb