skip to main |
skip to sidebar
Baru saja lepas dari pengukur waktu untuk menghitung berapa lama saya "menganggur". Tujuh tahun (yang berawal dari Agustus 2001) bukanlah waktu pendek untuk menjalani hidup sebagai orang rumahan. Sebagai bapak rumah tangga.
Karena saya bukan selebiritis maka tak kan saya ucap bahwa hidup ini biarkan mengalir saja. Ada tangan besar yang menuntun saya (tanpa sadar) menjalani track yang nyaris baku. Ada skenario besar yang bahkan logika saya pun perlu bertahun-tahun untuk menebak endingnya. Tak ada yang serba kebetulan. Atau sekadar terapung tanpa panduan Sang Nakhoda Agung.
Tujuh tahun waktu yang saya butuhkan hingga sedikit tahu apa yang sesungguhnya dimauiNya dengan status penganggur yang dilekatkanNya pada saya.
Menjadi penghibur dan penyapa ternyata adalah peran kecil yang diberikanNya pada saya. Tentu tak ada yang gratis. Walau tak saya minta, semua ada upahnya.
Semua sudah disiapkanNya; yang kecil, yang besar, hingga yang bahkan tak pernah berani saya impikan.
Ubi Caritas Et Amour
Deus ibi est
Bila ada cinta dan kasih
Disitu ada Allah
Bila ada yang sedang sakit
Datanglah menghiburnya
Bila ada yang putus asa
Bawalah harapan yang teguh
Sungguh menyenangkan menjadi kepanjangan tanganNya
dalam menciptakan dan memelihara isi dunia.
Terima kasih Tuhan atas pelibatan diriku dalam proyek besarMu!
(refleksi saat mengunjungi keluarga yang berduka di RS. Bhakti Kartini, Bekasi. Keluarga yang perlu kejelasan dari Allah atas kesehatan sang ibu yang bertarung dengan maut. Ah, saya jadi ingat ibu saya...)
original post by anang, yb
Wednesday, September 03, 2008
Ubi Caritas Et Amor
Baru saja lepas dari pengukur waktu untuk menghitung berapa lama saya "menganggur". Tujuh tahun (yang berawal dari Agustus 2001) bukanlah waktu pendek untuk menjalani hidup sebagai orang rumahan. Sebagai bapak rumah tangga.
Karena saya bukan selebiritis maka tak kan saya ucap bahwa hidup ini biarkan mengalir saja. Ada tangan besar yang menuntun saya (tanpa sadar) menjalani track yang nyaris baku. Ada skenario besar yang bahkan logika saya pun perlu bertahun-tahun untuk menebak endingnya. Tak ada yang serba kebetulan. Atau sekadar terapung tanpa panduan Sang Nakhoda Agung.
Tujuh tahun waktu yang saya butuhkan hingga sedikit tahu apa yang sesungguhnya dimauiNya dengan status penganggur yang dilekatkanNya pada saya.
Menjadi penghibur dan penyapa ternyata adalah peran kecil yang diberikanNya pada saya. Tentu tak ada yang gratis. Walau tak saya minta, semua ada upahnya.
Semua sudah disiapkanNya; yang kecil, yang besar, hingga yang bahkan tak pernah berani saya impikan.
Ubi Caritas Et Amour
Deus ibi est
Bila ada cinta dan kasih
Disitu ada Allah
Bila ada yang sedang sakit
Datanglah menghiburnya
Bila ada yang putus asa
Bawalah harapan yang teguh
Sungguh menyenangkan menjadi kepanjangan tanganNya
dalam menciptakan dan memelihara isi dunia.
Terima kasih Tuhan atas pelibatan diriku dalam proyek besarMu!
(refleksi saat mengunjungi keluarga yang berduka di RS. Bhakti Kartini, Bekasi. Keluarga yang perlu kejelasan dari Allah atas kesehatan sang ibu yang bertarung dengan maut. Ah, saya jadi ingat ibu saya...)
original post by anang, yb
My Blog List
Kategori
- 12 hari di Natuna (7)
- 9 hari di Senakin (3)
- Aku dan Jogja (27)
- Aku dan bencana (31)
- Aku dan hobi menulis (31)
- Aku dan internet (70)
- Aku dan keluarga (27)
- Aku dan korupsi (9)
- Aku dan ulah orang kota (58)
- Aku sbg Geografer (47)
- aku dan Paid Review (8)
- aku dan adsense (22)
- aku dan buku (9)
- aku dan e-book (2)
- aku dan gadget (12)
- aku dan gps (11)
- aku dan rahma azhari (2)
- aku dan religiositas (30)
- aku dan wisata (4)
Arsip
-
▼
2008
(241)
-
▼
September
(18)
- Rupiah from Formula Bisnis?
- Adsense Injection: Plug in Adsense untuk wordpress
- Identity theft is a crime
- Makanan kita: Reuse, reduce, dan recycle
- Have you started trying new online casinos?
- About Pastor Bob
- Reviewmu.com: Paid Review Bahasa Indonesia
- 21 Tewas Berebut Zakat
- Chat Lines
- Menambahkan status YM di blogspot
- Barack Obama in Action
- Cinta Ayat-ayatMu
- Ubi Caritas Et Amor
- Ubi Caritas Et Amor
- Cara baru mengalahkan diri sendiri: Parkour
- Ada Lampion di Ramadhanku
- Come Home, He waits for you there..
- Free Casinos
-
▼
September
(18)


4 comments:
setiap hal dalam kehidupan pasti mempunyai fungsinya masing-masing. main point nya adalah apakah kita mau membuka mata untuk hal-hal tersebut dan belajar darinya? ah, kekuasaan-NYA sangat besar dan pengetahuan kita sangat sedikit. semoga kita termasuk insan-NYA yang mau berpikir :)
hai nandien,
aku setuju banget, dan peran yang diciptakanNya pastilah makin menyempurnakan alam semesta ini. Yuk bantu Dia sesuai peran yang diberikanNya buat kita :)
mas anang... templetnya jadi sejuk... itu pohonnya gak ada hantunya kan? yakin? hahaha...
tetap semangat ya! kapan2 kita bekpeking bareng nyook? ^^
yang banyak setannya kan pohon beringin kuning, mbak... :)
Post a Comment